Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rebusan Air Kelapa Disebut Dapat Sembuhkan Batu Ginjal, Dokter: Bisanya untuk Mencegah

Kompas.com - 04/08/2023, 08:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan video yang menyebutkan bahwa rebusan air kelapa ampuh menyembuhkan batu ginjal, beredar di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh beberapa akun TikTok, termasuk ini, ini, serta akun ini, Minggu (30/7/2023).

Tampak dalam video, narator mengatakan bahwa batu ginjal tidak harus disembuhkan melalui operasi.

Menurutnya, kelapa yang dibakar secara langsung sampai air di dalamnya mendidih pun dapat mengatasi masalah batu ginjal.

"Air kelapa direbus ternyata bisa menyembuhkan batu ginjal," narasi dalam video.

Baca juga: Aman Diminum, Apa Manfaat Rebusan Air Kelapa?

Lantas, benarkah rebusan air kelapa dapat menyembuhkan penyakit batu ginjal?


Baca juga: Ramai soal Air Kelapa untuk Obat Diare, Benarkah Bisa? Ini Kata Dokter

Bukan menyembuhkan, tetapi mencegah

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Inggrid Tania mengatakan, air kelapa yang direbus memang bermanfaat bagi kesehatan.

Namun, hingga saat ini, klaim untuk menyembuhkan penyakit batu ginjal masih belum terbukti secara ilmiah.

"Kalau untuk menyembuhkan batu ginjal belum terbukti, bisanya untuk mencegah," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/8/2023).

Baca juga: 5 Manfaat Kesehatan Air Kelapa Muda untuk Ibu Hamil

Sebagai informasi, batu ginjal adalah endapan keras di dalam organ ginjal yang terbuat dari mineral dan garam.

Menurut Kementerian Kesehatan, penyakit yang disebut sebagai nefrolitiasis ini dapat memengaruhi bagian mana pun dari saluran kemih, mulai dari ginjal hingga kandung kemih.

Endapan atau batu sendiri terbentuk saat urine menjadi pekat, sehingga memungkinkan mineral mengkristal dan saling menempel satu sama lain.

Baca juga: Mengenal Penyakit Batu Ginjal: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Ilustrasi air kelapa mudaiStockphoto/PitchyPix Ilustrasi air kelapa muda

Inggrid menjelaskan, proses memanaskan atau merebus air kelapa akan lebih mengaktifkan kandungan zat-zat antioksidan dan antiinflamasinya.

Dengan demikian, saat dikonsumsi, zat antioksidan dan antiinflamasi atau anti-peradangan itu dapat bekerja lebih aktif di dalam tubuh.

Namun, dia mengingatkan untuk tidak terlalu lama saat merebus air kelapa, baik secara langsung di dalam batoknya maupun alat masak lain.

"Lima sampai tujuh menit dengan api yang kecil," kata dia.

Baca juga: Aman Diminum, Apa Manfaat Rebusan Air Kelapa?

Cara menyembuhkan batu ginjal

Terpisah, pakar penyakit dalam sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam, turut membantah informasi bahwa rebusan air kelapa dapat menyembuhkan batu ginjal.

"Hoaks," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (2/8/2023).

Menurut Ari, penyakit batu ginjal umumnya tidak dapat sembuh hanya dengan mengonsumsi bahan-bahan alami.

Baca juga: Manfaat Air Kelapa untuk Kesehatan Jantung

Dia menegaskan, pasien batu ginjal harus berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

"Karena batu ginjal yang tidak ditangani dengan baik menyebabkan infeksi dan berujung gagal ginjal, dan pasien jadi cuci darah," terangnya.

Cara mengatasi batu ginjal pun beragam, tergantung ukuran batu yang mengendap di saluran kemih.

Jika endapan atau batu masih tergolong kecil, pasien tidak harus menjalani prosedur pembedahan atau operasi.

"Bisa dengan obat-obatan, dilaser atau Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL), maupun operasi," ungkap Ari.

Baca juga: 4 Manfaat Air Kelapa, dari Obat Kecantikan hingga Lancarkan Sirkulasi Darah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Bukan Mei 2024, Ini Badai Matahari Terkuat yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

Bukan Mei 2024, Ini Badai Matahari Terkuat yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

Tren
Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

Tren
Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai 'Juara'

Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai "Juara"

Tren
NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com